Monday 3 August 2009

Seperti Melayani Tuhan

"Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia."
Kolose 3:23

Syalom!
Setiap kita, pasti tahu apa arti dari melayani, dan bagaimana sikap seseorang pada waktu sedang melayani.

Pada waktu kita melayani, posisi kita berada pada posisi seorang pelayan, yang sedang berusaha menyibukkan diri untuk menolong orang lain, sehingga orang lain akan merasa lebih mudah dalam melakukan aktivitasnya.

Pada waktu kita melayani, satu-satunya yang harus kita lakukan adalah perintah atau permintaan dari orang yang sedang kita layani. Selain itu tidak ada lagi. Dan yang harus diingat pada waktu kita melayani adalah, berusaha untuk memberikan pelayanan yang terbaik: cepat dan hasilnya sesuai dengan apa yang diminta, bukan sesuai dengan apa yang kita mau. Pelayanan yang cepat, tepat dan sesuai dengan permintaan akan menaikkan nilai diri kita sebagai pelayan di depan orang-orang yang sedang kita layani.

Saudaraku, sebagai orang Kristen, Tuhan mengingatkan kepada kita bahwa kita adalah pelayan-Nya. Kita adalah hamba-Nya. Tugas kita adalah melakukan tugas dari Tuhan, yaitu melayani-Nya melalui orang-orang yang ada di sekeliling kita. Dari anak-anak sampai kepada orang yang sudah lanjut usia.

Saya percaya, kita semua sedang belajar memberikan pelayanan yang terbaik kepada mereka semua. Saya juga percaya, saudara akan menyesal apabila saudara telah gagal memberikan pelayanan yang terbaik kepada mereka, karena saya tahu, saudara pasti telah menaruh mereka semua di dalam hatimu, dan menjadikan mereka sebagai orang-orang yang berharga dan mulia.

Karena itu saya berharap untuk kita semua, selama kita masih bisa dan dipercayakan untuk melayani, biarlah kita terus berusaha untuk memberikan pelayanan yang terbaik dengan cara menjauhkan semua pergumulan daging dan pikiran dunia ini. Mengapa? Ya, pergumulan daging dan pikiran dunia ini hanya akan membuat kita tidak bisa melayani dengan baik. Karena daging akan berkata kepada diri kita: "Aku juga punya keingininan, aku juga punya kebutuhan yang harus aku layani. Karena itu, aku tidak punya waktu untuk melayani orang lain." Demikian juga dengan pikiran dunia. Dia akan berkata kepada kita: "Untuk apa aku melayani mereka dengan baik, bukankan mereka bisa melakukannya sendiri? Apa untungnya aku melayani mereka? Tidak ada penghargaan yang aku terima, bahkan tidak jarang, aku yang melakukan, tapi mereka yang dikenal berhasil."

Bagaimana caranya supaya kita bisa menjauhkan dan mengalahkan semua pergumulan daging dan pikiran dunia itu? Hanya ada satu cara untuk itu, yaitu melakukan seperti apa yang dikatakan oleh firman Tuhan kepada kita; "Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia".

Dengan menaruh perkataan firman tersebut di dalam pikiran, hati dan hidup kita, saya percaya bahwa kita pasti bisa mempertahankan pelayanan terbaik yang telah kita lakukan, bahkan akan lebih daripada itu. Saya percaya, bahwa saudara akan terus menerus belajar untuk memberikan yang terbaik. Ketidakpuasan akan muncul di dalam hati saudara dan saya dan itu akan menjadi sumber semangat untuk terus berjuang guna menghasilkan yang terbaik untuk Tuhan. Dan itu akan menjadi sumber kebahagiaan dan membuat saudara semakin menikmati sukacita besar dari Tuhan.

Biarlah selama kita melayani di dunia ini, kita tidak lagi memandang wajah manusia. Kita tidak lagi memandang keadaan manusia. Kita tidak lagi memandang apa yang mereka bawa untuk kita. Tetapi biarlah, kita selalu belajar mengarahkan mata, hati dan pikiran kita kepada Tuhan kita. Memang kita sedang melayani manusia, tetapi hidup kita, tetaplah tertuju kepada Tuhan Allah. Dengan demikian, maka pelayanan kita akan tetap terpelihara indah.

Seperti melayani Tuhan!

Kita adalah hamba-Nya. Dan saat ini, kita dipercayakan untuk tinggal di bumi ini untuk menolong orang lain, memudahkan orang lain untuk mengenal Yesus Kristus sebagai Juruslamat manusia. Karena itu, jangan biarkan kesibukan kita membuat kita tidak bisa melayani mereka.

Saya berharap, kita bisa dengan berani memberikan waktu-waktu di tengah kesibukan kita untuk mereka. Seperti Tuhan telah memberikan waktu untuk mereka, maka kita juga tidak punya alasan untuk berkata sibuk kepada mereka.

Kita adalah hamba Tuhan, karena itu kita dipanggil untuk melayani-Nya. Jika kita rindu melayani-Nya, maka izinkanlah kerinduan itu menjadi semangat dalam melayani mereka.
Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.

Selamat melayani dan buatlah Tuhan Yesus tersenyum atas pelayanan kita.
Amin.

Tuhan Yesus memberkati

No comments:

Post a Comment