Wednesday 27 October 2010

Berani Mengampuni


Nas Alkitab: Kejadian 45:1-15; 50:15-21

Shalom Suadara-saudara terkasih di dalam Yesus Kristus.

Hari ini kita akan belajar tentang "MENGAMPUNI"

Mengampuni adalah satu keputusan sulit atau mungkin tersulit untuk hidup ini. Hal ini disebabkan karena, mengampuni adalah pekerjaan yang bertentangan dengan keinginan daging manusia yang berdosa.

Pada umumnya manusia berdosa berharap: ada hukuman setimpal yang harus dijatuhkan kepada pihak yang telah merugikan.

Kita liat contoh di negara kita ini: Seorang nenek harus masuk ke penjara hanya karena mencuri beberapa buat Kakao/Coklat. Kemudian seorang bapak harus masuk ke dalam Penjara hanya karena mengambil sebuah markisa. Kemudian ada lagi yang harus masuk penjara hanya karena mencuri beberapa buah jagung. Ini membuktikan kepada kita, pengampunan bukanlah hal yang gampang untuk diberikan.

Bagaimana sikap kita sebagai orang Kristen dalam menyikapi hal ini? Kita dipanggil oleh Tuhan untuk berbeda dengan orang-orang lain, karena itu kita HARUS berbeda! Kita telah diselamatkan oleh-Nya dan kita juga telah diberikan kemampuan oleh-Nya untuk belajar mengasihi, termasuk juga di dalamnya: MENGAMPUNI.

Pertanyaannya adalah: Jika demikian Allah telah memberikan kemampuan kepada kita untuk mengasihi dan mengampuni, mengapa masih banyak orang sulit untuk mengampuni?

Saudara, mari kita pelajari apa yang telah diteladankan Yusuf kepada kita, khususnya tentang pengampunan.

Yusuf adalah orang muda yang sangat dikasihi oleh ayahnya. Tetapi sayangnya, semua saudara-saudara tidak mengasihinya. Mereka semua tidak mau memberi hati untuk Yusuf adiknya. Hal inilah yang memotivasi mereka sampai berani melakukan hal yang jahat di mata Tuhan, yaitu menjual Yusuf kepada Saudagar dari Midian.

Ternyata pergumulan Yusuf bukan hanya sampai di sana. Orang Midian tersebut menjual Yusuf lagi kepada orang Mesir. Sampai di sana, ia difitnah dan masuk ke dalam penjara. Tetapi memang pada akhirnya Yusuf menjadi orang besar dan penuh kuasa di Mesir.

Tetapi perjalanan hidup Yusuf adalah perjalanan hidup yang tidak menyenangkan, apalagi sebagai orang muda pada saat itu.

Sangat berat sekali menerima keadaan yang tidak menyenangkan karena perbuatan orang lain kepada kita. Demikian juga dengan Yusuf, dia tidak pernah berbuat salah, tetapi dia harus menanggung semua itu. Dan yang lebih menyedihkan lagi bagi Yusuf adalah: dia tidak bisa berkomunikasi dengan keluarganya, dia terpisah dari keluarganya. Kemudia dia dianggap sudah mati padahal masih hidup. Ini sangat menyedihkan sekali.

Maukah anda dianggap sudah mati, padahal masih hidup?

Saudara, Alkitab memberitahukan kepada kita bahwa semua pergumulan berat yang dialami oleh Yusuf adalah karena ulah saudara-saudara. Jadi secara manusiawi, Yusuf punya banyak alasan untuk membalaskan dendamnya kepada semua saudara-saudaranya yang telah berbuat jahat.

Tapi apa yang dilakukan Yusuf? Pada waktu bertemu dengan saudara-saudaranya, Yusuf sama sekali tidak berbicara tentang masa lalu yang menyedihkan, Yusuf tidak menceritakan perasaan hatinya yang hancur pada saat itu dan Yusuf juga tidak berbicara tentang niatnya untuk membalaskan kejahatan saudaranya.

Pada waktu ayahnya meninggal, semua saudara-saudara Yusuf sangat ketakutan. Sampai mereka membuat siasat untuk mengakali Yusuf. Tetapi apa jawab Yusuf kepada saudara-saudaranya? "Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar. Jadi janganlah takut, aku akan menanggung makanmu dan makan anak-anakmu juga." Demikianlah ia menghiburkan mereka dan menenangkan hati mereka dengan perkataannya." (Kej 50:19-21).

Luar biasa! Ini adalah satu pernyataan kemenangan Yusuf sebagai hamba Allah. Ini adalah teladan yang luar biasa dari Yusuf untuk kita dan harus kita tiru.

Yusuf mengampuni saudaranya bukan hanya dalam perkataan, tapi juga dalam perbuatannya. Yusuf menghibur dan menenangkan hati mereka.

Saudara, apa yang memotivasi Yusuf sehingga dia bisa memberikan yang terbaik dalah setiap pekerjaan dan juga bisa mengampuni setiap orang yang membuatnya menderita? Jawabnya hanya satu yaitu: "ADANYA PEMAHAMAN YANG BENAR TENTANG KEBERADAAN DIRINYA DI DALAM RENCANA ALLAH".

Hal inilah yang telah memampukan dirinya berkata kepada saudara-saudaranya: "Bukan kamu yang menyuruh aku ke sini, tetapi Tuhan Allah.... memang kamu telah mereka-rekakan perkara jahat, tetapi Tuhan telah merekanya untuk kebaikan (Kej 45:8-9; 50:20).

Saudara, jika engkau ingin hidup benar, belajar mengasihi Allah dengan benar, belajar mengasihi setiap orang dengan benar, belajar mengampuni dengan bener, mala engkau harus memiliki pemahaman yang benar akan keberadaan mu di dalam rencana Allah. Hal ini tidak bisa ditawar-tawar. hal ini mutlak!

Keberadaan kita di dalam rencana Allah dan keberadaan Allah di dalam rencana kita adalah dua dua hal yang berbeda. Karena itu perhatikanlah keberadaan hidupmu.

Jika engkau memiliki pemahaman tentang "KEBERADAANMU DI DALAM RENCANA ALLAH", maka engkau akan menggunakan hidupmu untuk mewujudkan rencana-rencana Allah di dunia ini.

Jika engkau memiliki pemahaman tentang "KEBERADAAN ALLAH DI DALAM RENCANAMU", maka engkau akan menggunakan hidupmu untuk mewujudkan rencana-rencanamu di dunia ini dan meminta Allah hanya menjadi penonton bahkan menjadi pembantumu.

Jika ada orang, sulit mengampuni orang lain yang bersalah kepadanya, hal itu disebabkan karena, adanya pemahaman yang salah akan keberadaannya di dunia ini.

Berjuanglah dan nikmati semua kebaikan Tuhan Allah di dalam pengampunan-Nya.

Tuhan Yesus memberkati.