Thursday 11 March 2010

Belajar Menjadi Teladan

"Saudara-saudara, ikutilah teladanku dan perhatikanlah mereka, yang hidup sama seperti kami yang menjadi teladanmu."
Filipi 3:17

Di mana pun dan kapan pun, saya percaya bahwa setiap orang pasti memerlukan keteladanan. Di dalam keluarga, lingkungan kerja, tempat bermain, bahkan di sekolah. Itu artinya bahwa keteladanan itu sangat diperlukan. Singkatnya, selama manusia ini masih berkembang, melahirkan generasi-generasi baru, keteladanan itu tidak akan pernah dan tidak boleh hilang. Karena yang muda harus belajar dari yang tua, yang Junior harus belajar dari Senior. Senang atau tidak, setiap orang harus belajar untuk mencari teladan yang bisa dijadikan panutan hidup.

Dalam materi kali ini, saya ingin mengajak semua pembaca untuk memahami tentang pentingnya keteladanan.

Di dalam lingkungan berjemaat atau bergereja, keteladanan sangat diperlukan. Tidak ada yang bisa berkata; "bahwa dia tidak tidak perlu teladan". Jika ada orang yang berani berkata demikian, maka celakalah yang akan diterima orang seperti itu.

Dalam surat Filipi 3:17 - 4:1, Rasul Paulus menuliskan dengan tegas kepada semua jemaat Filipi atau para pembaca surat-nya, untuk mengikuti teladan yang telah diberikan Rasul Paulus di dalam hidupnya.

Rasul Paulus meminta jemaat Filipi untuk berdiri teguh di dalam Tuhan, karena sikap ini sangat penting dalam menghadapi tantangan yang ada di sana.

Memang, saya juga melihat bahwa apa yang dimintakan oleh Rasul Paulus tersebut bukanlah permintaan yang berlebihan kepada jemaat. Saya juga sebagai hamba Tuhan sangat mengharapkan kepada semua jemaat bahkan kepada semua orang yang mengaku pengikut Yesus Kristus untuk berdiri teguh di dalam Tuhan.

Iman dan pengetahuan tentang firman-Nya yang kita miliki harus dipraktekkan di dalam kehidupan tanpa terkecuali, di mana pun dan kapan pun. Pastinya, tidak ada tempat bagi pengikut Yesus Kristus untuk tidak melakukan firman-Nya.

Kegunaan dari semua itu adalah untuk membangun keyakinan iman yang kokoh di dalam diri sendiri. Iman dan pengetahuan tentang firman-Nya tidak bisa dilepaskan dari praktek hidup orang percaya/pengikut Yesus Kristus. Hal ini juga yang dijelaskan dan ditekankan oleh Rasul Yakobus di dalam suratnya: "Setiap orang yang berani mengaku pengikut Yesus Kristus, dia harus membuktikan imannya di dalam perbuatannya. Karena iman tanpa perbuatan adalah mati." Saya menambahkan; "Jika dia berani mengaku pengikut Yesus Kristus, tetapi tidak mau membuktikan imannya di dalam perbuatannya, janganlah dia mengaku Kristen." Karena hal ini hanya akan membuatnya menjadi batu sandungan, bukan menjadi berkat.

Di dalam Filipi 3:17 - 4:1 ini, saya melihat ada dua hal yang menjadi alasan bagi Rasul Paulus untuk meminta jemaat Filipi mengikuti teladannya. Yaitu:
1. Ay 18-19: Banyak orang yang hidup sebagai SETERU SALIB KRISTUS. Ciri orang-orang yang menjadi seteru salib Kristus sangat jelas dituliskan olehnya, yaitu: Tuhan mereka ialah perut mereka sendiri. Kemuliaan mereka ialah aib mereka sendiri. Pikiran mereka semata-mata tertuju kepada perkara duniawi.

Saya mencoba untuk memikirkan lebih dalam lagi tentang orang-orang yang menjadi seteru salib Kristus ini dan saya menemukan jawabannya, bahwa bukan hanya orang yang tidak percaya kepada Yesus Kristus saja yang bisa menjadi seteru salib Kristus, tetapi juga orang yang mengaku percaya kepada-Nya. Bagaimana mungkin?

Jika orang yang hidup di luar Yesus Kristus sudah tentulah bukan pengikut Kristus, dan orang-orang seperti ini pastilah tidak akan menjadikan Yesus Kristus sebagai sumber hidup, jamiman hidup, pedoman hidup dan lain sebaginya. Mereka akan hidup sesuai dengan pengetahuan yang di dalam pikiran dan hati mereka.

Tetapi, bagaimana dengan orang Kristen? Kata Kristen artinya pengikut Kristus. Jika dikatakan pengikut, maka semua tingkah laku hidupnya harus mengikuti arahan dari Yesus Kristus. Bagaimana jika ternyata tidak? Apakah masih layak disebut dan menyebut dirinya Kristen?

Banyak orang yang mengaku Kristen, tetapi hidupnya tidak mengikuti Kristus. Dalam hal ini, saya tidak sedang menghakimi, tetapi inilah bukti nyata yang ada di dunia ini. Banyak hidup orang Kristen tidak ubahnya seperti mereka yang bukan Kristen. Apakah anda melihatnya? Mengaku Kristen, tetapi betah di dalam dosa: hidup di dalam perzinahan, korupsi, suap, kemalasan dalam membaca firman, tidak mau bersekutu bersama saudara seiman, tidak mau bersaksi tentang Yesus Kristus kepada orang lain. Mungkin ada banyak lagi yang bisa anda temukan di dalam lingkungan Kristen anda. Bagi saya pribadi, orang-orang seperti itu adalah seteru salib Kristus dan satu-satunya jalan keluar yang benar bagi mereka adalah BERTOBAT! Karena orang-orang seperti itu, jika tidak bertobat maka akan menjadi penghancur pelayanan gereja. Mereka adalah alat Iblis untuk melemahkan pelayanan gereja, menjadikan hilangnya kekudusan di dalam gereja. Akibatnya adalah, jika kekudusan sudah hilang dari pelayanan gereja, maka semua aktivitas yang dilakukan akan menjadi rutinitas yang tidak memiliki kuasa untuk mengubahkan orang lain. Sia-sialah semuanya dilakukan.

2. Ay 20-21: Kewargaan kita adalah di dalam sorga. Memang kita hidup di dunia ini, tapi sekarang kita bukan lagi orang-orang dunia, tetapi orang-orang perantau yang akan kembali ke sorga. Jika kewargaan kita adalah di dalam sorga, maka sudah semestinya harus ada perbedaan gaya hidup dengan orang-orang yang kewargaan-nya adalah di dalam dunia.

Ciri orang yang kewargaannya adalah di dalam sorga adalah: Tuhan mereka ialah Tuhan Yesus Kristus, bukan perut mereka. Kemuliaan mereka ialah kemuliaan yang datangnya dari Tuhan Yesus Kristus, bukan aib mereka. Pikiran mereka semata-mata tertuju perkara-perkara sorgawi, bukan kepada perkara duniawi. Beda bukan?

Saya berpikir, jika semua orang Kristen menyadari hal ini dan hidup dengan sungguh-sungguh di dalam firman-Nya, alangkah indahnya bukan? Saya percaya anda pun setuju dengan pemikiran saya.

Berikud ini, ada beberapa teladan yang telah diberikan Rasul Paulus kepada jemaat Filipi dan kepada semua orang percaya di dunia ini:
- Ada sukacita yang terus terlihat nyata di dalam kesaksian hidupnya (1:3-4). Meski pun
hidupnya penuh dengan tantangan yang tidak menyenangkan, tetapi dia tetap merasakan
sukacita yang luar biasa.
- Doa-doanya untuk jemaat (khususnya) dan semua orang percaya pada umumnya
(1:9-11,27-30).
- Tetap berpikiran positif (1:12-26).
- Keteguhan hati dalam mengikut Tuhan (1:21-22, 3:7-16).
- Keteguhan hati tentang Allah yang hidup sanggup memelihara hidupnya dan setiap orang
percaya lainnya (4:13,19).

Sebagai seorang hamba Tuhan, saya mengajak kita semua untuk belajar menjadi teladan bagi orang-orang yang ada di sekeliling kita. Kepada kita sudah diberikan firman Tuhan itu, karena itu, tidak ada lagi alasan bagi kita untuk berkata: "saya tidak tahu harus melakukan apa untuk menjadi teladan."

Saya diselamatkan oleh-Nya, dipanggil oleh-Nya untuk menjadi teladan, menjadi garam dan terang, demikian juga anda. Anda diselamatkan, anda dipanggil oleh-Nya untuk menjadi teladan. Mari kita melakukannya sampai Dia datang memanggil kita untuk kembali ke rumah yang telah disediakan-Nya bagi kita di sorga.

Tuhan Yesus memberkati.

Monday 1 March 2010

Mengisi Masa depan


Jadi sekarang, hai kamu yang berkata: "Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung", sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap. Sebenarnya kamu harus berkata: "Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu."
Yakobus 4:13-15

Masa depan adalah masa yang ada di depan, mungkin itu masa yang jauh, tetapi mungkin juga itu masa yang dekat dengan saat ini. Yang pasti, masa depan itu adalah masa yang akan datang.

Jika anda mencintai masa depan, hendaknya anda juga sudah memikirkan masa sekarang dan mengisinya dengan perkara-perkara yang baik, yang akan membawa dan menuntun anda di jalan dan tangga menuju cita-cita.

jauhkan semua hal yang tidak mendukung keberhasilan, tetapi carilah perkara-perkara yang mempercepat anda menuju keberhasilan.

Jangan sungkan untuk berkata "tidak" kepada hal-hal yang menggoda anda untuk tidak fokus kepada masa depan.

Kumpulkan semua semangat untuk menolong dan mendorong anda guna meraih keberhasilan, karena jalan anda tentulah tidak mudah. Akan banyak sekali kerikil yang akan menghalangi anda. Tetapi harapan saya, anda bisa melihat dan menggunakan kerikil itu menjadi batu loncatan untuk semakin cepat melaju.

Ingatlah satu hal lagi, jangan pernah melupakan Tuhanmu di dalam perjalanan menuju keberhasilan, karena Tuhan mengetahui perkara-perkara yang akan terjadi di masa depan. karena itu, anda dan saya perlu hikmat-Nya.

Kemudian, tetaplah menjalin hubungan dengan orang lain, karena tidak akan pernah ada keberhasilan yang akan anda raih sendiri. Anda perlu orang lain untuk mendukung dan menghadirkan moment-moment yang penting dan bernilai untuk kelancaran dalam meraih keberhasilan.

Hargailah setiap waktu saat ini, karena jika anda menghargainya, maka hari esok akan lebih baik lagi untuk menghantarkan anda menuju cita-cita di masa depan.

Tidak akan ada masa depan yang indah, tanpa perkara-perkara yang indah anda lakukan untuk mengisi hari ini. Karena hari demi hari memiliki rantai yang tidak terlihat, tetapi sangat kuat dan saling mengisi. Itulah yang menjadi rantai perjalanan anda.

maju terus, ingatlah selalu, bahwa di depan sana, ada masa depan yang indah dan berharga. Hanya orang-orang yang mau berjuang untuk mendapatkannyalah yang akan menikmatinya.

Lihatlah, masa depanmu yang indah sudah menunggumu!
Best of Luck