Wednesday 29 July 2009

Berjalan di dalam Iman


"Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemulian-Nya dalam Kristus Yesus."
Filipi 4:19

Dunia dan pergumulan-nya, sering sekali telah menguasai hati dan pikiran kita, sehingga kekhawatiran yang seharusnya tidak perlu ada di dalam hidup kita, bisa menjadi ada.

Memang menurut saya, secara manusia kita wajar khawatir, Setiap manusia pasti pernah merasakan hal ini. Karena kita tidak mengetahui hal-hal yang akan terjadi selanjutnya.

Tapi pernahkah saudara sadari bahwa, pada waktu pergumulan dunia dan sifat khawatir itu muncul, maka ketakutanlah yang menjadi upahnya? Ya, ketakutanlah yang menjadi upahnya!

Wajar kah kita takut? Menurut saya, ini pun masih wajar. Tetapi hal ini akan menjadi tidak wajar, jika ketakutan itu menguasai hati dan pikiran saudara.

Di dalam hidup ini, yang paling ditakutkan oleh manusia adalah: "LAPAR". Semua orang mencari kerja hanya untuk makan, dan sisanya akan dipakai untuk pemeliharaan yang lainnya, dan jika pun ada lebihnya, barulah akan digunakan untuk mencukupi kebutuhan yang termasuk hiburan.

Karena tidak mau lapar, semua orang akan melakukan segala usaha untuk bisa makan. Mulai dari perkara kecil sampai kepada perkara besar. Mulai dari perkara yang benar sampai kepada perkara yang tidak benar. Semuanya diusahakan manusia. Apakah itu DOSA? Jika saudara sedang berusaha untuk mencukupi hidupmu, itu bukan dosa. Tetapi jika usaha itu sampai membawa anda untuk melakukan hal-hal yang tidak benar, itulah DOSA.

Di dalam pikiran manusia, semua orang harus bekerja baru bisa makan. Dan ini benar, karena Alkitab juga berkata demikian.

Jika demikian, di manakah peranan Tuhan Allah dalam pemenuhan segala kebutuhan hidup kita ini? Saudaraku, pertanyaan ini bukanlah hal yang gampang untuk dijawab dan jika pun ada jawabannya, tidak semua orang akan menerimanya. Itu sebabnya saya membuat judul tulisan ini: "Berjalan di dalam Iman."

Saya melihat, bahwa dalam pemenuhan kebutuhan hidup itu ternyata bukan mutlak (100%) dari usaha manusia. Tetapi di sana juga ada campur tangan Tuhan Allah. Dan ingatlah, bahwa campur tangan Tuhan Allah itu ada di depan, bukan di belakang. Artinya kita tinggal memetiknya. Saudaraku, dengan kata lain saya mau berkata bahwa Tuhan Allah sudah menyediakan untuk saudara dan saya.

Pernahkan saudara memperhatikan, ada orang yang lebih berat kerjanya dari saudara, tetapi hanya bisa membawa hasil sedikit? Ada orang yang lebih lama jam kerjanya, pulang larut malam, bahkan subuh, tetapi juga hanya membawa hasil sedikit? Tetapi ada yang kerjanya ringan, tidak memakan waktu terlalu banyak, sepertinya bisa membawa hasil yang banyak? Jika saudara bertanya kepada saya mengapa? Saya juga akan bingung. Karena perkara itu ada di luar kemampuan saya berpikir.

Tapi satu hal yang ingin saya percayai dan bagikan kepada saudara. Dan hal ini telah menjadi bagian hidup saya, bahwa benarlah "Tuhan telah dan masih akan memenuhi segala keperluanku menurut kekayaan dan kemulian-Nya."

Bagaimana cara melihatnya? Hal ini tidak gampang, tetapi bisa dilakukan. Yaitu: dengan belajar berserah kepada kuasa Tuhan Allah (rendahkan hati), belajar bersyukur atas semua berkatnya yang bisa kita dapatkan untuk satu hari ini, kemudian belajar bertanggungjawab untuk menggunakan berkat-Nya.

Jika orangtua saudara tahu dan bisa mencukupi segala kebutuhan kita di masa kecil, masakan kita juga tidak bisa percaya, bahwa Tuhan Allah bisa melakukan hal-hal yang telah dilakukan oleh mereka? Saya berkata, Dia akan melakukan lebih lagi! Jika pemenuhan kebutuhan yang telah dilakukan oleh orangtua kita bisa membawa kita kepada perasaan senang dan mungkin bahagia, maka saya berkata, bahwa pemenuhan yang dilakukan oleh Tuhan Allah akan mendatangkan damai sejahtera dan sukacita!

Saudaraku, meskipun sulit, saya ingin mengajak saudara untuk menyadari bahwa segala sesuatu yang saudara bisa bawa pulang dari pekerjaan benar saudara sepanjang hari ini adalah pemberian Tuhan Allah bagi saudara. Berkat Tuhan Allah buat saudara!

Mari, hidupkan firman Tuhan ini di dalam hidup kita bersama, sehingga kita akan melihat bahwa Tuhan Allah yang hidup itu sungguh-sungguh telah dan akan terus mencukupi keperluan kita.

Mari, kita tepat melakukan segala sesuatu yang menjadi bagian kita, karna Dia telah melakukan yang menjadi bagian-Nya di dalam hidup kita.

Berdoalah, bersyukurlah dan raihlah berkat-Nya di dalam hidup saudara!

Tuhan Yesus memberkati

dame tB

Thursday 9 July 2009

Kasih Allah

"Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal."
Yohanes 3:16

Saudara terkasih di dalam Tuhan, apa kabarmu hari ini? Saya percaya bahwa saudara sedang menikmati sukacita yang dari Tuhan kita Yesus Kristus. Amin!

Saudara, saat ini saya ingin mengajak saudara untuk kembali merenungkan isi nas di atas, yang menceritakan kepada kita tentang kasih Tuhan Allah yang besar kepada kita. Kasih itu sangat besar dan tidak terbatas. Kasih-Nya yang besar itu tidak bisa dibatasi oleh apa pun, oleh siapa pun, bahkan oleh waktu yang terus maju. Kasih Tuhan Allah yang besar itu, tetap ada dan tetap berkuasa.

Saudaraku, apa sebenarnya kasih Tuhan Allah yang besar itu?
Inilah kasih-Nya. Tuhan Allah tidak bisa melihat manusia ciptaan-Nya, yang serupa dan se-gambar dengan-Nya, terhilang dan mengalami kematian kekal. Karena, pada waktu pertama sekali Dia menciptakan manusia, tujuannya adalah bukan untuk dibinasakan, tetapi untuk menjadi rekan sekerja-Nya di dalam dunia yang kekal.

Tetapi apa yang terjadi sesudahnya, manusia tidak bisa melanjutkan misi itu. Hanya sebentar saja manusia itu bisa bertahan mempertahankan posisinya di hadapan Tuhan Allah, selebihnya, manusia jatuh dan hidup di dalam dosa yang mematikan. Yang membuat manusia jauh dan semakin menjauh dari Tuhan Allah, penciptanya.

Akibat dosa, semua manusia akan binasa. Ini bukan rencana Tuhan Allah dalam penciptaan, tetapi rencana si Iblis. Iblis tidak mau manusia bergaul dengan Tuhan Allah. Iblis mau manusia juga ikut memberontak terhadap penciptanya.

Api yang kekal sudah menanti, dan itu adalah tempat bagi manusia dan Iblis sebagai akibat dari dosa. Tetapi, sekali lagi saya katakan, bahwa ini bukan rencana Tuhan Allah. Ini bukan kehendak Tuhan Allah. Karena itu, Dia dengan inisiatif-Nya sendiri berusaha menyatakan kasih-Nya yang besar itu kepada manusia.

Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal. Tuhan Allah menyatakan kasih-Nya yang besar itu melalui Yesus Kristus, Anak tunggal-Nya dengan jalan menjelma menjadi manusia dan hidup di antara manusia yang berdosa. Dia tidak lagi terlihat sebagai Tuhan yang berkuasa. Dia hidup di dalam tubuh manusia yang terbatas. Dia menyangkali diri-Nya sendiri sebagai yang sempurna dan yang kekal. Ingatlah, semuanya itu dilakukan oleh-Nya supaya Dia bisa menyatakan kasih Tuhan Allah yang besar itu kepada manusia yang berdosa.

Apa yang dialami oleh Yesus di dunia ini? Sebagai Anak Tunggal, yang mengemban tugas khusus dari Surga, Dia hidup dengan ketaatan yang sempurna. Dia menjalani semua garis hidup yang sudah dituliskan. Semuanya itu hanya untuk satu tujuan, yaitu untuk keselamatan kita, manusia yang berdosa.

Kasih yang besar, yang sudah dinyakatan sejak kelahiran-Nya terus dilanjutkan sampai hari terakhir-Nya di dunia ini. Kepahitan demi kepahitan, hinaan demi hinaan, itulah yang menjadi bunga-bunga dimasa-masa terakhirnya di bumi ini. Itu pun diterima-Nya dengan tujuan, yaitu untuk keselamatan kita, manusia yang berdosa.

Puncak daripada penderitaan-Nya adalah, Dia harus digantungkan di kayu salib. Di depan banyak orang. Di sana Dia dipermalukan, disiksa, dihina, bahkan harus mengeluarkan darah dari lubang tubuh-Nya, akibat paku yang menembus di tangan dan kaki-Nya. Itu pun diterima-Nya dengan tujuan, yaitu untuk keselamatan kita, manusia yang berdosa. Dia mati, bukan karena dosa-Nya. Tetapi Dia mati, karena dosa kita.

Dia telah menjadi tebusan yang sempurna. Dan kematian-Nya juga telah membuka jalan bagi kita untuk melihat kasih Tuhan Allah yang besar kepada kita, supaya kita bisa menikmati kembali hubungan yang indah dengan Tuhan Allah.

... supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Saudaraku, tahukah engkau, bahwa tugas Tuhan Allah telah selesai menyatakan kebesaran kasih-Nya. Melalui kasih yang besar itu, Dia juga telah menyatakan bahwa jalan keselamatan itu kini telah terbuka. Jalan itu terbuka bagi siapa pun, kapan dan di mana pun.

Jika bagian Tuhan Allah sudah selesai, sekarang bagian siapa? Inilah saatnya kita manusia yang berdosa ini melakukan bagiannya, yaitu -di dalam kasih karunia-Nya- kita menyadari semua dosa dan mengakui di hadapan-Nya, bahwa kita ini manusia berdosa. Kita perlu Yesus Kristus untuk menjadi jalan yang mendamaikan kita dengan Tuhan Allah.

Inilah saat-nya kita berkata: "Bapa di Surga, saat ini aku sungguh menyadari bahwa aku adalah manusia yang berdosa. Manusia yang memerlukan keselamatan. Di hadapan-Mu, aku mengakui semua dosa-dosaku. Dan mulai saat ini, aku mau disucikan, dikuduskan dalam darah Yesus Kristus yang telah tertumpah bagiku. Mulai saat ini, aku mau menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruslamat di dalam hidupku sampai selama-lamanya. Aku mau mengabdikan diriku untuk-Mu, sebagai hamba-Mu yang memuliakan Engkau. Terima kasih ya Bapa. Di dalam nama Tuhan Yesus Juruslamatku aku berdoa, amin!

Saudaraku, jika saat ini engkau membaca tulisan saya ini, dan jika sampai saat ini, engkau belum pernah membuka hatimu untuk menerima kasih-Nya yang besar itu, saya sangat berharap dan berdoa untukmu, supaya engkau tidak lagi mengeraskan dan menutup hatimu, tetapi lembutkanlah hatimu, serta bukalah pintu hatimu untuk menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruslamatmu. Karena engkau perlu Yesus Kristus!

Saudaraku, engkau perlu Yesus Kristus. Ingatlah, Dia datang ke dunia ini, untuk mencari saudara dan saya, setelah itu Dia berusaha menyatakan kasih yang besar dari Tuhan Allah kepada kita.

Saudaraku, saya juga mengingatkan, bahwa masih banyak lagi orang yang belum membuka hatinya untuk menerima kasih yang besar itu. tolong, berikanlah hatimu, berikanlah waktumu, berikanlah tenagamu, dan berikanlah pikiranmu untuk menyatakan kasih itu kepada mereka. Berdoalah untuk mereka, supaya mereka juga mendapatkan kesempatan seperti saudara, yaitu mendengar dan membuka hati untuk menerima keselamatan melalui Yesus Kristus, Sang juruslamat kekal.

Karena sudah saatnya kita menyatakan kasih yang kita miliki bukan dengan perkataan, tetapi dengan doa dan perbuatan di dalam kesaksian hidup kita sehari-hari.


Amin!