Thursday 9 July 2009

Kasih Allah

"Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal."
Yohanes 3:16

Saudara terkasih di dalam Tuhan, apa kabarmu hari ini? Saya percaya bahwa saudara sedang menikmati sukacita yang dari Tuhan kita Yesus Kristus. Amin!

Saudara, saat ini saya ingin mengajak saudara untuk kembali merenungkan isi nas di atas, yang menceritakan kepada kita tentang kasih Tuhan Allah yang besar kepada kita. Kasih itu sangat besar dan tidak terbatas. Kasih-Nya yang besar itu tidak bisa dibatasi oleh apa pun, oleh siapa pun, bahkan oleh waktu yang terus maju. Kasih Tuhan Allah yang besar itu, tetap ada dan tetap berkuasa.

Saudaraku, apa sebenarnya kasih Tuhan Allah yang besar itu?
Inilah kasih-Nya. Tuhan Allah tidak bisa melihat manusia ciptaan-Nya, yang serupa dan se-gambar dengan-Nya, terhilang dan mengalami kematian kekal. Karena, pada waktu pertama sekali Dia menciptakan manusia, tujuannya adalah bukan untuk dibinasakan, tetapi untuk menjadi rekan sekerja-Nya di dalam dunia yang kekal.

Tetapi apa yang terjadi sesudahnya, manusia tidak bisa melanjutkan misi itu. Hanya sebentar saja manusia itu bisa bertahan mempertahankan posisinya di hadapan Tuhan Allah, selebihnya, manusia jatuh dan hidup di dalam dosa yang mematikan. Yang membuat manusia jauh dan semakin menjauh dari Tuhan Allah, penciptanya.

Akibat dosa, semua manusia akan binasa. Ini bukan rencana Tuhan Allah dalam penciptaan, tetapi rencana si Iblis. Iblis tidak mau manusia bergaul dengan Tuhan Allah. Iblis mau manusia juga ikut memberontak terhadap penciptanya.

Api yang kekal sudah menanti, dan itu adalah tempat bagi manusia dan Iblis sebagai akibat dari dosa. Tetapi, sekali lagi saya katakan, bahwa ini bukan rencana Tuhan Allah. Ini bukan kehendak Tuhan Allah. Karena itu, Dia dengan inisiatif-Nya sendiri berusaha menyatakan kasih-Nya yang besar itu kepada manusia.

Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal. Tuhan Allah menyatakan kasih-Nya yang besar itu melalui Yesus Kristus, Anak tunggal-Nya dengan jalan menjelma menjadi manusia dan hidup di antara manusia yang berdosa. Dia tidak lagi terlihat sebagai Tuhan yang berkuasa. Dia hidup di dalam tubuh manusia yang terbatas. Dia menyangkali diri-Nya sendiri sebagai yang sempurna dan yang kekal. Ingatlah, semuanya itu dilakukan oleh-Nya supaya Dia bisa menyatakan kasih Tuhan Allah yang besar itu kepada manusia yang berdosa.

Apa yang dialami oleh Yesus di dunia ini? Sebagai Anak Tunggal, yang mengemban tugas khusus dari Surga, Dia hidup dengan ketaatan yang sempurna. Dia menjalani semua garis hidup yang sudah dituliskan. Semuanya itu hanya untuk satu tujuan, yaitu untuk keselamatan kita, manusia yang berdosa.

Kasih yang besar, yang sudah dinyakatan sejak kelahiran-Nya terus dilanjutkan sampai hari terakhir-Nya di dunia ini. Kepahitan demi kepahitan, hinaan demi hinaan, itulah yang menjadi bunga-bunga dimasa-masa terakhirnya di bumi ini. Itu pun diterima-Nya dengan tujuan, yaitu untuk keselamatan kita, manusia yang berdosa.

Puncak daripada penderitaan-Nya adalah, Dia harus digantungkan di kayu salib. Di depan banyak orang. Di sana Dia dipermalukan, disiksa, dihina, bahkan harus mengeluarkan darah dari lubang tubuh-Nya, akibat paku yang menembus di tangan dan kaki-Nya. Itu pun diterima-Nya dengan tujuan, yaitu untuk keselamatan kita, manusia yang berdosa. Dia mati, bukan karena dosa-Nya. Tetapi Dia mati, karena dosa kita.

Dia telah menjadi tebusan yang sempurna. Dan kematian-Nya juga telah membuka jalan bagi kita untuk melihat kasih Tuhan Allah yang besar kepada kita, supaya kita bisa menikmati kembali hubungan yang indah dengan Tuhan Allah.

... supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Saudaraku, tahukah engkau, bahwa tugas Tuhan Allah telah selesai menyatakan kebesaran kasih-Nya. Melalui kasih yang besar itu, Dia juga telah menyatakan bahwa jalan keselamatan itu kini telah terbuka. Jalan itu terbuka bagi siapa pun, kapan dan di mana pun.

Jika bagian Tuhan Allah sudah selesai, sekarang bagian siapa? Inilah saatnya kita manusia yang berdosa ini melakukan bagiannya, yaitu -di dalam kasih karunia-Nya- kita menyadari semua dosa dan mengakui di hadapan-Nya, bahwa kita ini manusia berdosa. Kita perlu Yesus Kristus untuk menjadi jalan yang mendamaikan kita dengan Tuhan Allah.

Inilah saat-nya kita berkata: "Bapa di Surga, saat ini aku sungguh menyadari bahwa aku adalah manusia yang berdosa. Manusia yang memerlukan keselamatan. Di hadapan-Mu, aku mengakui semua dosa-dosaku. Dan mulai saat ini, aku mau disucikan, dikuduskan dalam darah Yesus Kristus yang telah tertumpah bagiku. Mulai saat ini, aku mau menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruslamat di dalam hidupku sampai selama-lamanya. Aku mau mengabdikan diriku untuk-Mu, sebagai hamba-Mu yang memuliakan Engkau. Terima kasih ya Bapa. Di dalam nama Tuhan Yesus Juruslamatku aku berdoa, amin!

Saudaraku, jika saat ini engkau membaca tulisan saya ini, dan jika sampai saat ini, engkau belum pernah membuka hatimu untuk menerima kasih-Nya yang besar itu, saya sangat berharap dan berdoa untukmu, supaya engkau tidak lagi mengeraskan dan menutup hatimu, tetapi lembutkanlah hatimu, serta bukalah pintu hatimu untuk menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruslamatmu. Karena engkau perlu Yesus Kristus!

Saudaraku, engkau perlu Yesus Kristus. Ingatlah, Dia datang ke dunia ini, untuk mencari saudara dan saya, setelah itu Dia berusaha menyatakan kasih yang besar dari Tuhan Allah kepada kita.

Saudaraku, saya juga mengingatkan, bahwa masih banyak lagi orang yang belum membuka hatinya untuk menerima kasih yang besar itu. tolong, berikanlah hatimu, berikanlah waktumu, berikanlah tenagamu, dan berikanlah pikiranmu untuk menyatakan kasih itu kepada mereka. Berdoalah untuk mereka, supaya mereka juga mendapatkan kesempatan seperti saudara, yaitu mendengar dan membuka hati untuk menerima keselamatan melalui Yesus Kristus, Sang juruslamat kekal.

Karena sudah saatnya kita menyatakan kasih yang kita miliki bukan dengan perkataan, tetapi dengan doa dan perbuatan di dalam kesaksian hidup kita sehari-hari.


Amin!

No comments:

Post a Comment