Wednesday 27 January 2010

Belajar Dari Ezra


"Sebab Ezra telah bertekad untuk meneliti Taurat TUHAN dan melakukannya serta mengajar ketetapan dan peraturan di antara orang Israel."

Syalom saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus. Saya sangat bersyukur sekali, jika tulisan-tulisan saya dalam blog ini bisa memberkati saudara-saudari secara pribadi. Karena itu, saya akan berusaha untuk tetap setia menuliskan pengajaran-pengajaran yang bersumber dari firman Tuhan kepada saudara-saudari semua.

Terpujilah Tuhan kita, amin!

Saat saya akan mencoba mengajak saudara-saudari untuk memahami dengan benar, tetang bagaimana seharusnya sikap kita terhadap firman Tuhan yang dipercayakan kepada kita semua.

Banyak orang berani berkata kepada saya; "kalau mereka mempunyai kerinduan untuk melayani Tuhan..." Terus terang, bagi saya pribadi, kerinduan seperti itu sangatlah baik, dan saya sudah pasti akan mendukung orang yang memiliki kerinduan sperti itu.

Tetapi setelah memahami situasinya, saya mulai menyayangkan keberadaan sebagian dari mereka. Mengapa? Karena, ternyata ada orang-orang yang merasa tidak memerlukan pemahaman yang benar akan firman Tuhan dalam melayani Tuhan. Ikut kegiatan di gereja...bahkan aktif luar biasa....seakan-akan dialah pendetanya. Tetapi jika diminta untuk meluangkan waktu untuk membaca firman, terlalu banyak alasannya untuk menolak. inilah...itulah....segala macam alasan. Malahan..bagi sebagian orang, cukup mendengar pengajaran dari pendeta yang berkhotbah di kebaktian Minggu...

Terus terang, bagi saya sebagai seorang Hamba Tuhan, sangat menyayangkan keputusan mereka itu.

Saya tidak tahu, apakah mereka lupa, atau tidak tahu, atau sengaja mau tidak mau tahu tentang peranan firman Tuhan di dalam hidupnya.

Tetapi yang pasti, banyak orang tidak mau membaca firman Tuhan, karena mereka tidak mau dikoreksi oleh Tuhan. Banyak orang rindu melayani Tuhan, tetapi juga tetap ingin menggunakan pakaian manusia lama (hidup yang gemar dan cinta terhadap dosa).

Bagaimana denganmu saudara-saudariku? Apa sikap dan keputusanmu terhadap situasi tersebut?

Dari ilustrasi itu, saya mau mengajak saudara untuk memahami keputusan Ezra sebagai responnya terhadap firman Tuhan.

Di dalam tekadnya, Ezra memutuskan akan melakukan tiga perkara di dalam hidupnya, sebagai sikapnya terhadap kebaikan Tuhan.

1. Meneliti Taurat TUHAN
Di sini jelas dikatakan, bahwa dia akan melakukan penelitian terhadap Taurat TUHAN. Saudara, melakukan satu penelitian bukanlah proses yang mudah, sederhana, dan singkat. Tetapi memerlukan waktu, tenaga, ketekukan, kesetiaan sampai mendapatkan keberhasilan. Paling tidak ada dua hal yang harus dilakukan, yaitu: MEMBACA dan MEMPELAJARInya.

Membaca artinya di sini adalah: Memasukkan berbagai informasi baru yang berkenaan dengan firman Tuhan ke dalam otak/pikiran. Hal ini sangat penting untuk dilakukan. Bahkan saya berani berkata bahwa, membaca adalah tindakan dasar dari belajar. Jika seseorang tidak mau membaca, maka dia tidak akan pernah bisa belajar. dan hal ini berlaku untuk segala hal di dalam hidup ini. Jadi, saya sangat percaya, bahwa Ezra akan melakukan hal ini sebagai tindakan pertamanya.

Mempelajari artinya di sini adalah: Mengolah/memikirkan/merenungkan semua informasi baru yang telah diterimanya dari membaca firman Tuhan. Dan sudah barang tentu, Ezra akan melakukan hal ini sampai dia mendapatkan makna yang benar dari Taurat TUHAN tersebut.

Satu hal yang kita harus ingat, bahwa mempelajari firman Tuhan, berbeda dengan mempelajari materi/pelajaran lainnya. Jika mempelajari pelajaran/materi lainnya, saudara-saudari cukup mengikuti rumusnya, sampai menemukan jawabannya. Tapi, jika mempelajari firman Tuhan, kita tidak boleh lepas dari peranan ROH KUDUS. ROH KUDUS adalah sumber pencerahan bagi kita yang rindu melakukan penelitian tentang firman Tuhan.

Meski pun pada waktu itu belum dituliskan tentang ROH KUDUS, tetapi saya percaya ROH KUDUS bekerja menolong Ezra untuk memahami KEBENARAN firman-Nya melalui Taurat-Nya.

2. Melakukan Taurat TUHAN di dalam hidupnya
Ezra hidup di antara orang ISrael. Kita semua tahu, bahwa Israel juga dikenal sebagai bangsa yang tegar tengkuk atau bangsa yang bebal. Bangsa yang tidak bisa setia terhadap Tuhan yang telah memelihara hidup mereka.

Ezra sangat memahami hal itu. Selain karena alasan pribadinya (kecintaannya terhadap TUHAN), kehidupan bangsa Israel juga menjadi salah satu alasan baginya untuk melakukan firman Tuhan tersebut. Tujuannya adalah untuk menjaga kemurnian hidupnya sebagai hamba Tuhan dan juga untuk menjadi teladan yang benar bagi bangsa Israel. Sehingga orang Israel mengerti bagaimaca cara yang benar untuk hidup sebagi umat Tuhan.

Selain itu juga, menurut pemahaman saya, melalukan firman Tuhan juga adalah cara yang benar untuk melatih hidup di dalam iman yang benar. Camkanlah ini: "Kita tidak akan pernah bersyukur dengan benar, jika kita tidak melakukan firman Tuhan dengan benar. Kita tidak akan melihat Tuhan dengan benar, jika kita tidak melakukan firman dengan benar. Kita tidak akan bertumbuh dengan benar, jika kita tidak melakukan firman dengan benar." Karena itu, setiap orang yang berani mengaku percaya kepada-Nya, haruslah juga berani melakukan firman-Nya di dalam hidupnya sehari-hari.

3. Mengajarkan Taurat TUHAN kepada bangsanya
Ezra tahu, bahwa Taurat yang Tuhan berikan bagi bangsa Israel, bukan hanya untuk dirinya, tetapi untuk bangsanya juga. Karena itu, Ezra, di dalam kasihnya kepada Tuhan dan bangsanya, mengambil keputusan untuk mengajarkan semua kebenaran Taurat TUHAN kepada Israel.

Dengan mengajarkan Taurat TUHAN, bangsa Israel akan bisa dibangun kembali untuk bangkit dan memuliakan Tuhan.

Demikian juga dengan setiap kita, yang mengaku percaya dan mengasihi-Nya. Selain kita dipanggil untuk mempelajari dan melakukannya di dalam hidup sehari-hari, kita juga dipanggil olehnya untuk menjadi berkat bagi orang lain. Untuk menjadi pelita bagi orang lain, sehingga orang lain pun bisa melihat kebenaran dan hidup di dalam kebenaran.

Saudara-saudariku, tekad Ezra ini sangat sempurna untuk diteladani oleh setiap kita yang mengaku percaya kepada-Nya.

Percayalah, bahwa jika anda mau melakukan hal tersebut, anda tidak akan pernah menemukan kesia-siaan di dalamnya. Tetapi anda akan menemukan kebenaran demi kebenaran yang akan membawa hidup anda ke dalam kebenaran-Nya.

Jika saudara sebagai suami (kepala keluarga) merindukan Istri dan anak-anak anda hidup benar di dalam Dia, maka pelajarilah firman-Nya, lakukanlah dan ajarkanlah kepada keluargamu. Maka engkau akan melihat kebenaran Tuhan nyata di dalam keluargamu.

Jika saudari sebagai istri (ibu rumah tangga) merindukan suami dan anak-anak anda hidup benar di dalam Dia, maka pelajarilah firman-Nya, lakukanlah dan ajarkanlah kepada keluargamu. Maka engkau akan melihat kebenaran Tuhan nyata di dalam keluargamu.

Jika saudara-saudari sebagai anak merindukan orangtuamu hidup benar di dalam Dia, maka, pelajarilah firman-Nya, lakukanlah dan ajarkanlah kepada keluargamu. Maka engkau akan melihat kebenaran Tuhan nyata di dalam keluargamu.

Tuhan Yesus memberkati.

No comments:

Post a Comment